Akomersial

Segala Hal yang Berbau Komersial

Tuesday, 27 August 2019

Perbedaan Reseller dan Dropshipper bagi Pemula Bisnis Online

Perbedaan Reseller dan dropshipper jarang sekali diketahui orang. Hal ini dikarenakan terdapat anggapan bahwa kedua istilah tersebut sama. Ingat, kedua istilah ini memiliki arti yang berlainan walaupun sama-sama digunakan pada dunia bisnis.

perbedaan reseller dengan dropshipper

Bagi seorang pebisnis terutama mereka yang bergelut di bidang bisnis online, perbedaan reseller dan dropshipper adalah hal wajib untuk diketahui. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ulasan singkat mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sistem Reseller

Reseller adalah sebuah konsep dagang dimana pebisnis mendapat keuntungan dari selisih antara harga jual dan harga beli pada suatu barang. Dilihat dari arti kata saja, cara kerja reseller memiliki maksud menjual kembali. Untuk melakukannya, tentu barang tersebut perlu dibeli terlebih dahulu.

Modal Awal Besar dan Membutuhkan Tempat Penyimpanan


Apabila dilihat dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem reseller mengharuskan pebisnis memiliki modal awal yang cukup besar. Modal itu sendiri nantinya akan digunakan untuk membeli produk yang akan dijual kembali.

Selain membutuhkan modal yang cukup besar, gudang atau tempat penyimpanan sementara juga harus dimiliki. Besar tempatnya sendiri disesuaikan dengan ukuran dan berat produk yang akan dijual kembali.
 

Baca Juga : "Facebook, Tempat Terbaik Melakukan Sosial Media Marketing."
 

Walaupun mengharuskan pebisnis memiliki modal awal dan tempat penyimpanan, terdapat kelebihan tersendiri yang didapat jika memilih sistem reseller. Kelebihan pertama terletak pada besar diskon yang diberikan pemilik produk.

Diskon Besar dan Jaminan Ketersediaan Barang 


Kuantitas produk yang dibeli reseller untuk dijual kembali pastilah cukup banyak. Karena kuantitas ini, pemilik produk biasanya memberi bonus dalam jumlah yang cukup banyak pula. Tentu, selisih keuntungan yang didapat bisa lebih besar dengan tambahan diskon tersebut.

Selain kemungkinan diskon yang cukup besar, jaminan ketersediaan barang juga merupakan keuntungan tersendiri ketika memilih sistem reseller. Hal ini tentu tidak lepas dari kepemilikan produk yang sebelumnya sudah dibeli terlebih dahulu.

Sistem Dropshipper

Ulasan selanjutnya pada artikel tentang perbedaan reseller dan dropshipper adalah mengenai sistem dropshipper itu sendiri. Di atas, telah dijelaskan bahwa keuntungan menjadi reseller adalah kemungkinan adanya diskon besar serta adanya jaminan ketersediaan barang.

Modal Awal Kecil dan Tidak Membutuhkan Tempat Penyimpanan

 
Berlawanan dengan sistem reseller, kelebihan dari dropshipper sendiri terletak pada modal awal yang relatif kecil serta tidak dibutuhkannya tempat penyimpanan. Jika dilihat pada perbedaan reseller dengan dropship, kedua poin ini nampak berbanding terbalik.

Bagaimana sistem dropshipper bisa mendapatkan kelebihan tersebut bisa dibahas dengan mudah. Dapat disimpulkan, dropship adalah macam bisnis yang langsung memesan barang kepada produsen dengan memasukkan alamat konsumen.

Tentu, produsen sendiri akan memasukkan nama dropshipper sebagai pengirim. Hal tersebut akan membuat kondisi seakan-akan dropshipper yang mengirimkan barang secara langsung.
 

Baca Juga : "4 Tips Pemasaran Kreatif dengan Rasio Kesuksesan Terbesar."
 

Dengan cara itu, pembelian awal dan kepemilikan tempat penyimpanan barang yang perlu diperhatikan seorang reseller menjadi tidak berlaku. Jelas, ini menjadi perbedaan reseller dan dropship yang sangat menguntungkan bagi pemula bisnis dengan budget minim.

Diskon Kecil dan Tidak Ada Jaminan Ketersediaan Barang 


Walaupun memiliki kelebihan dari segi budget, terdapat 2 kekurangan yang perlu diperhatikan ketika hendak memilih sistem dropshipper. Kekurangan pertama terletak pada besar diskon yang diberikan produsen.

Pada sistem reseller, produsen pasti berani memberi diskon dalam jumlah besar karena pembeliannya dilakukan secara tunai dalam jumlah besar. Hal ini berbanding terbalik dengan sistem dropshipper yang pemesanannya pasti dilakukan dalam jumlah kecil.

Karena perbedaan ini, produsen pasti memberikan diskon yang lebih kecil agar menarik minat pebisnis untuk melakukan pemesanan dalam jumlah besar. Tentu, janji pemberian diskon yang lebih besar pasti akan diberikan oleh produsen jika keinginannya diikuti.

Selain itu, jaminan ketersediaan barang yang ditawarkan pada konsumen sama sekali tidak ada. Hal ini karena tidak adanya proses penyetokan terlebihan dahulu. Tentu, kekecewaan dari konsumen akan timbul jika stok barang yang dipesan habis.

Setelah mengikuti ulasan tentang perbedaan dropship dengan reseller di atas, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari reseller terletak pada besar diskon dan jaminan ketersediaan barang yang keduanya tidak dimiliki oleh dropshipper.

Sedangkan kelebihan untuk dropshipper terletak pada besar modal yang relatif minim dan tidak dibutuhkannya tempat penyimpanan barang. Untuk itu, kelebihan dan kekurangan pada ulasan mengenai  perbedaan reseller dan dropshipper ini haruslah dijadikan acuan ketika hendak memulai bisnis.

No comments:

Post a Comment